Jakarta, 15 Januari 2016: GreenIndonesia bersama KBRI Oslo mempromosikan wisata kopi di pameran wisata terbesar di Norwegia, Reiselivsmessen tanggal 15 – 17 Januari 2016. Fokus indonesia dalam pameran kali ini adalah untuk mengenalkan kebun-kebun kopi petani Indonesia yang dikelola dengan lestari dan menghasilkan biji kopi bermutu prima kepada para penikmat kopi Norwegia. Rangkaian kegiatan promosi kopi Indonesia di Norwegia ini akan diakhiri dengan diskusi yang dikemas dalam acara Coffee Cupping di kantor Norwegian Coffee Association (NCA) tanggal 19 Januari 2016, yang bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan direct coffee trade dengan menciptakan hubungan langsung antara petani kopi Indonesia dengan pasar kopi di Norwegia.
Dengan diusungnya tema wisata Artisanal Specialty Coffee, calon wisatawan penikmat kopi dimungkinkan untuk memahami bagaimana tanaman kopi dirawat, biji kopi dipanen, diproses, lalu disajikan, sehingga akan terbangun apresiasi dan kepedulian dari tempat dan asal petani kopi. GreenIndonesia memandang tema ini sangat tepat diangkat di pameran wisata terbesar di Norwegia ini, mengingat kopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat Norwegia, mereka sangat peduli terhadap asal muasal, cita rasa dan kondisi alam kopi yang dikonsumsinya. Selain itu juga sangat sejalan dengan kerjasama Indonesia – Norwegia saat ini dalam menanggulangi persoalan perubahan iklim yang penting.
Indonesia, adalah penghasil kopi ke empat terbesar di dunia dan sering digambarkan sebagai ‘home to the finest coffees in the world,’ dan Norwegia, adalah salah satu negara dengan tingkat konsumsi kopi tertinggi di dunia yaitu 7,2kg per kapita atau sekitar 1,98 cangkir per hari untuk setiap orangnya (source: euromonitoring). Ironisnya, pangsa pasar kopi Indonesia masih sangat kecil dan bahkan artisanal specialty coffee Indonesia belum tersedia untuk dinikmati oleh penggemar kopi di Norwegia.
Pada pameran wisata Reiselivsmessen 2016 ini, pengunjung yang datang ke anjungan Indonesia akan dibawa menapaki perjalanan kopi dari tiga pulau yang berbeda melalui cerita menarik di balik proses tumbuh dan pengelolaannya. Paket wisata artisanal specialty coffee yang ditawarkan meliputi: Coffee Java Lover Package; Yogyakarta Coffee and Heritage Package; Orangutans, Coffee and The Lake Package; Coffee Lover Adventure Package, dengan lokasi perkebunan di lereng Merapi-Yogyakarta, Kintamani-Bali, dan Danau Toba-Sumatera Utara. Selain itu, dalam pameran kali ini pengunjung juga diberi kesempatan untuk mencecap rasa dan menikmati aroma khas artisanal specialty coffee Indonesia.
“Partisipasi Indonesia dalam Reiselivsmessen kali ini merupakan bagian dari langkah konsisten KBRI Oslo dalam mempromosikan pariwisata berbasis alam, serta untuk membantu masyarakat Indonesia memperoleh kesempatan membuka akses pasar produk hasil alamnya. Pemilihan artisanal specialty coffeesebagai tema pameran sangat sejalan dengan upaya kerjasama bilateral Indonesia-Norwegia yang mengutamakan pelestarian lingkungan hidup. Dengan menggandeng GreenIndonesia, KBRI Oslo dapat memastikan bahwa kesempatan ini terdengar sampai ke petani kecil di Indonesia”, ungkap Yuwono A. Putranto, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia & Republik Islandia.
Rangkaian promosi kopi petani Indonesia di Norwegia ini akan diakhiri dengan diskusi bisnis antara Norwegian Coffee Association (NCA) dengan GreenIndonesia, KBRI Oslo dan petani kopi Indonesia. Diskusi ini dikemas dalam sesi cupping kopi Arabika dari Gunung Arjuna, Arabika Garut, Arabica Java Preanger dan Arabica Mandhaeling yang akan dibawakan oleh Fajar Ramadhany -seorang ahli kopi sekaligus pendiri Batavia Business Solutions Inc, yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Pada diskusi ini Fajar juga akan mempresentasikan perkembangan artisanal specialty coffee dan coffee culture di Indonesia, serta membahas tantangannya dalam kurun lima tahun terakhir.
GreenIndonesia memandang diskusi dengan NCA ini sebagai kesempatan untuk mengawali wacana Direct Trading biji kopi antara petani dengan pasar kopi di Norwegia secara langsung. Model perdagangan ini mendorong komunikasi langsung antara petani kopi dan pembeli serta mengembangkan sistem yang memungkinkan peningkatan kelestarian pemeliharaan kebun dan peningkatan mutu olahan biji kopi dan tingkat kesejahteraan petani, sehingga layak dipikirkan pengembangannya di Indonesia.
“Hal utama yang ingin didapatkan dari diskusi dengan NCA ini adalah masukan terkait peningkatan kualitas biji kopi agar memenuhi tuntutan pasar Norwegia. GreenIndonesia juga menawarkan untuk memfasilitasi kunjungan langsung dari para pembeli ke pertanian-pertanian kopi yang dicecap dan mengundang investasi anggota NCA melalui kerjasama untuk meningkatkan mutu lingkungan dan kesejahteraan petani kopi melalui hubungan Direct Trading dengan petani-petani kopi Indonesia.” Ungkap Chandra Kirana, pendiri GreenIndonesia.
Sumber: GreenIndonesia