Masyarakat diaspora Indonesia yang bermukim di Austin saat ini berkisar 300-400 orang yang terdiri dari pelajar, professional, dan pendatang. Sebagai diaspora yang memiliki kesamaan latar belakang yaitu ke-Indonesiaan, rasa ingin menjalin persatuan dan persaudaraan tetap kuat di dalam diri disebabkan dasar filsafat gotong royong bangsa Indonesia.
Jauh dari fasilitas perwakilan RI seperti Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal, masyarakat Indonesia di Austin berinisiatif ingin memiliki sebuah wadah kebersamaan yaitu Rumah Budaya. Dimana dalam wadah tersebut masyarakat dapat melakukan banyak aktifitas budaya termasuk yang bersifat internalisasi dalam rangka menguatkan persatuan di antara diaspora, mengembangkan bakat dan pengetahuan, juga yang bersifat diplomasi sebagai sarana promosi kebudayaan dan citra Indonesia di khalayak internasional khususnya Texas, Amerika Serikat.
Dari hasil jajak pendapat beberapa anggota masyarakat diaspora Indonesia maupun asing diketahui bahwa kota Austin terletak hampir di tengah-tengah negara Amerika Serikat. Letaknya yang strategis dan juga memiliki potensi nilai budaya serta pariwisata, kota Austin memiliki tingkat kelajuan ekonomi dan populasi masyarakat kosmopolitan yang terus menerus, dikenal sebagai kota pelajar dengan jumlah siswa University of Texas yang terbesar ke-2 di AS, pusat pertunjukan musik dunia, komunitas masyarakat Indonesia yang bersahaja, dan masih banyak alasan lain mengapa Austin adalah kota yang tepat bagi didirikannya Rumah Budaya Indonesia.